Senin, 27 Maret 2017

BUAH DALIMA DAN MAKNA

Buah Dalima dan Makna-Makna        Sesungguhnya, Abdul Jalil ingin menyampaikan wejangan lebih banyak kepada pengikut-pengikutnya. Namun sebelum keinginannya tercapai, di tengah ketakziman para pengikutnya mendengar wejangannya, tiba-tiba terdengar suara hiruk pikuk di kejauhan seperti sorak-sorai sambung-menyambung. Abdul Jalil mengarahkan pandangan ke pintu dan melihat beberapa orang pengikutnya...
Read More ->>

WEJANGAN TERAKHIR

Wejangan Terakhir     Di tengah gemuruh suara Sang Maut mengisap napas-Nya di permukaan bumi Demak, bertiup angin dari barat yang membawa kabar sangat mengejutkan: gabungan armada Jawa yanga menyerang Malaka mengalami kekalahan telak. Dari 90 kapal yang berangkat, hanya sepuluh kapal perang jenis jung yang berlapis besi dan sepuluh kapal perbekalan yang kembali. Beribu-ribu prajurit asal Samarang, Tetegal, Tedunan,...
Read More ->>

TIUPAN BADAI KEMATIAN

Tiupan Badai Kematian     Sadar dirinya sudah memegang kekuasaan di Nusa Jawa, meski hanya kekuasaan agama, Tranggana merasakan semangatnya terbang ke angkasa bersama ular hitam bermahkota emas yang bersemayam di relung jiwanya. Dari atas ketinggian hasratnya yang melayang-layang laksana burung alap-alap itu, ia menyapukan pandangan ke setiap sudut Kehidupan di wilayah kekuasaannya. Saat itulah ia menyaksikan secercah...
Read More ->>

DUA PENGUASA BEREBUT KUASA

Dua Penguasa Berebut Kuasa     Paparan Ahmad Mubasyarah at-Tawallud tentang amukan badai Kebinasaan di berbagai negeri di barat seketika mengingatkan Abdul Jalil tentang pemukiman-pemukiman baru orang-orang asing di Surabaya, Gresik, Tuban, Lasem, dan Demak yang dijumpainya selama ia berkeliling mengunjugi dukuh-dukuh larangan dan caturbhasa mandala. Rupanya, tiupan dahsyat badai Kebinasaan yang melanda bumi Persia,...
Read More ->>

Statistik

21,338
Diberdayakan oleh Blogger.

PENULIS

Followers