Tengara Murka Tuhan
Suatu siang, ketika Abdul Jalil mengajak Raden Sahid pergi ke pelabuhan, tanpa tersangka-sangka mereka berpapasan dengan serombongan orang di depat kantor syahbandar. Mereka tampaknya akan ke kutaraja. Abdul Jalil berhenti mendadak. Kemudian dengan suara lirih tetapi agak ditekan, ia berkata kepada Raden Sahid. �Kalau tidak keliru, itu seperti rombongan orang-orang dari Surabaya.�
Raden Sahid...
Selasa, 21 Maret 2017
AL-MARATIB AL-WUJUD
Al-Maratib al-Wujud
Dalam usianya yang seabad lebih, Malaka yang semula hanya muara tak berpenghuni telah menjelma menjadi bandar perniagaan antara bangsa yang sangat menakjubkan. Berpuluh-puluh kapal besar dan kecil yang berasal dari berbagai negeri berlabuh di situ. Setiap hari kapal-kapal ukuran besar dan kecil silih berganti sandar di dermaga. Tiang-tiangnya yang teracung ke atas berderet laksana barisan...
Langganan:
Postingan (Atom)
Statistik
21,345
Diberdayakan oleh Blogger.
PENULIS
- Unknown
Followers
Popular Posts
-
Dang Hyang Semar (Nabi Zaman Purwakala, Sang Guru Loka Nusa Jawa) Selama berkeliling ke berbagai tempat di Kutha Caruban dan sekitarnya de...
-
Suluk Malang Sungsang Di tengah ketercengangan dan keprihatinan Raden Sahid atas munculnya guru-guru batiniah dari kalangan orang kebanyaka...
-
Sang Suwung Ketika Raden Ketib sampai di Caruban, ia tidak langsung kembali ke kediamannya di Tegal Gubuk, tetapi bergegas ke dukuh Le...
-
Ar Risalah al Islamiyyah Pengalaman ruhani yang menggetarkan, menakjubkan, dan membingungkan itu berlangsung beberapa saat sebelum kelahira...
-
Teka-Teki Sang Rajawali Ketika Abdul Jalil berpaling dan melihat Cermin Gaib di dalam dirinya, ia melihat kilasan-kilasan perwujudan berupa...